Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Sejarah Hari Sabtu Dalam Islam


Tentang Kejelekan dan Kemuliaan Hari Sabtu
SABTU adalah hari ke tujuh setelah Jum'at.
Pada hari Sabtu telah terjadi peristiwa besar dalam sejarah Islam sekaligus sejarah hidup para nabi dan peradaban dunia. Ini tiada lain karena pada hari Sabtu telah terjadi makar dan tipu daya oleh 7 kaum terhadap 7 orang yang diberi kemuliaan oleh Allah.

Hadist Muslim dari Said bin Jubair dari Anas bin Malik r.a., ia berkata; Rasulullah SAW ditanya tentang hari yang ke 7. Maka Rosulullah menjawab; Hari Sabtu adalah hari makar dan tipu daya. Para sahabat bertanya; Bagaimana bisa demikian Yaa Rosulullah?. Rosulullah menjawab; Karena diantaranya bangsa Quraisy telah melakukan makar di Darunnadwah.
Selain itu, Firman Allah menyangkut hari Sabtu ini juga menerangkan; "Dan tanyakanlah kepada Bani Israil tentang negeri yang terletak di dekat laut, ketika mereka melanggar aturan pada hari Sabtu."(QS Al A'roof; 163).

Siapakah ke tujuh orang yang dimuliakan Allah tersebut, dan siapakah ke 7 kaum itu?

Pertama, Nabi Nuh As.

Manakala kaum Nabi Nuh Alaihissalam melakukan makar pada hari Sabtu dengan maksud membunuh nabi, Allah membinasakan mereka dengan mengeluarkan air yang sangat panas dari dalam bumi dan mencurahkan air pula dari langit yang sangat dingin serta menimbulkan angin topan yang sangat dahsyat meluluh-lantakan mereka termasuk anaknya sendiri, Kan'am. Dan selamatlah Nabi Nuh beserta pengikut2nya yg setia.

Firman Allah menerangkan, "maka kami selamatkan Nuh dan orang - orang yang besertanya di dalam kapal yang penuh muatan." (QS Asy Syu'aroo ; 119).

Ke-Dua, Nabi Shaleh As.

Kaum Nabi Shaleh telah melakukan suatu makar dengan membunuh unta yang menjadi pertanda mu'jizat Nabi Shaleh Alaihissalam.

Allah ber-Firman; "Dan mereka pun merencanakan makar dengan sungguh - sungguh dan kami merencanakan makar pula, sedang mereka tidak menyadari," QS. An-Naml ; 50).
Sebagai balasan atas makar mereka itu, Allah merubah warna rupa mereka pada hari pertama merah, pada hari ke2 kuning dan pada hari ke 3 hitam. Kemudian pada hari ke 4, yaitu pada hari Sabtu saat waktu Ashar, mereka dibinasakan Allah dengan suatu pekikan malaikat Jibril AS.

Ke-Tiga, Nabi Yusuf As.

Suatu hari saudara - saudara Nabi Yusuf As merencanakan suatu tipu daya untuk memisahkan antara Nabi Yusuf As dengan ayahnya Nabi Ya'qub. Maksudnya agar Nabi Ya'qub tidak lagi dapat melihat wajah Nabi Yusuf, sehingga akhirnya dapat melupakan Nabi yusuf dan hanya mencintai mereka saja.
Hal ini diriwayatkan dalam QS Yussuf ayat 8-9. dan balasan Allah terhadap makar mereka dijelaskan dalam Surat Yussuf ayat berikutnya.

Ke-Empat, Nabi Musa As
Fir'aun mencoba melakukan makar terhadap Nabi musa As dengan mendatangkan tukang - tuikang sihir peliharaannya. Fir'aun bermaksud mematahkan ke-nabian Musa As. dan mengusir Musa dari negeri. Akan tetapi ketika sihir-sihir mereka berupa ular yang dibuat dari tongkat dan tambang untuk menyerang Nabi Musa, kemudian turun pertolongan Allah yang memerintahkan Nabi Musa melemparkan tongkatnya yang dalam hitungan detik berubah menjadi ular sangat besar. Maka ular2 ciptaaan tukang sihir itu habis dimakan ular Mawla, tongkatnya Nabi Musa As.
Ular besar itupun mengejar -ngejar Fir'aun yang berlari terbirit- birit dalam kehinaan, sementara para tukang sihir seketika beriman kepada Allah dan mengikut ajaran Nabi Musa As.

Ke-Lima, Nabi Isa As

Makar dan tipu daya orang - orang Yahudi terhadap Nabi isa As dengan mengatakan Nabi Isa As sebagai tukang sihir yang dapat menghidupkan orang mati dan lainnya. Kemudain Isya berdoa; "Ilaahi, Engkau lebih mengetahui kedurhakaan mereka, maka rubahlah rupa mereka." Lalu Allah merubah para penista itu dengan rupa monyet dan babi. hal ini membuat raja Yahudi ketakutan lantas menyuruh membunuh Nabi Isya.

Maka berkumpulah orang2 Yahudi itu untuk melaksanakan titah rajanya. Lantas mereka mendatangi dimana Isya berada dalam suatu rumah untuk dibunuh.
Satu orang diantara para pesuruh Yahudi itu masuk, turunlah Jibril As menyelamatkan Nabi isya dan merubah orang itu mirip Isya As. Ketika teman Yahudi lainnya masuk, menyangka itulah Nabi Isya. Dan Isya palsu itu pun diseret keluar rumah dan diserahkan kepada raja Yahudi sambil disiksa sepanjang jalan, kemudian disalibnya.

Firman Allah; "Wa makaruu wa makarollahu wallahu khoirul maakiriin." Artinya; Orang -orang kafir itu membuat tipu daya. Dan Allah membalas tipu daya mereka itu, dan Allah sebaik -baik pembalas tipu daya. (QS. Ali Imran ;54)

Ke Enam, Nabi Musa As
Allah telah memuliakan Nabi Musa As dan Nabi Daud As pada hari Sabtu, dan memerintahkan kepada kaumnya, Yahudi, agar tidak bekerja pada hari itu dengan urusan keduniaan,seperti berdagang dan bernelayan (mencari ikan di laut), tetapi kaumnya ingkar sehingga Allah menurunkan paceklik yang berkepanjangan serta kelaparan diantara mereka. serta dikutuknya menjadi monyet.
Tentang larangan hari Sabtu ini dijelaskan dalam Surat Al A'roof; ayat 163-166. Surat An-Nahl, ayat 124. Surat Al Baqoroh ayat 65 dan Surat An-Nisa, ayat 154.

Ke Tujuh, Nabi Muhammad Rosulullah SAW

Daarun Nadwah adalah suatu tempat di Mekkah, pada saat itu Abu Jahal, Utbah, Syaidah dan lainnya ditemani iblis yang menjelma manusia bernama Najd mengadakan musyawarah untuk membunuh Nabi Muhammad. Kemudian turun Jibril As menemui Rosulullah SAW dan mengabarkan, bahwa orang - orang Quraisy sedang merencanakan makar untuk membunuh Nabi Muhammad dan menyuruh Nabi hijrah ke Madinah. Nabi Muhammad pun Jum 'at sore musyawarah untuk merencanakan kepindahannya malam itu juga bersama Abu Bakar Shidiq dan lainnya. Sedangkan kediaman Nabi Muhammad dijaga Sayyidina Ali RA.

Tak lama kemudian dari sahabat yang berjaga di luar dikabarkan, bahwa rumah Rasulullah telah dikepung oleh orang-orang Quraisy. Nabi Muhammad segera mengambil tanah dan membacakan Surat Yasin pada tanah itu. Lalu ditaburkan sembarangan, maka tidurlah para Quraisy yang hendak membunuh Nabi Muhammad. Segera Nabi Muhammad keluar tanpa diketahui oleh orang2 kafir tersebut.

Ketika mereka bangun lalu masuk ke dalam rumah,hanya dijumpai Ali Karomallahu wajhahu. Mereka pun bubar lalu berkumpul kembali di Nadwah, hasilnya menyuruh Suroqoh menyusuri jejak nabi ke Madinah. Upaya ini berhasil. Nabi pun terkejar, akan tetapi datang pertolongan Allah yang mengubur separuh badannya Suroqoh. Akhirnya Suroqoh pun beriman..

Maka turunlah Firman Allah yang dibawa malaikat Jibri, "Dan Ingatlah ketika orang - orang kafir Quraisy memikirkan daya upaya terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu atau mengusirmu, mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Dan allah sebaik - baik pembalas tipu daya." (QS. Al Anfaal ; 30) .

Demikian sekilas tentang hari Sabtu dengan peristiwa - peristiwa besarnya untuk dapat dijadikan pelajaran bagi orang - orang berfikir.
Semoga Allah senantiasa merahmati dan memberkati kita semua dengan berbagai kebaikan dari kemuliaan-nya hari Sabtu. Serta menyelamatkan kita dari segala kejelekan - kejelekannya.
Amiin.

Post a Comment for "Sejarah Hari Sabtu Dalam Islam"