Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Keistimewaan Dzikir Surat Al-Ikhlas: Amalkan Tiap Hari jika Ingin seperti Muawiyah bin Muawiyah al-Laytsi

Keistimewaan Dzikir Surat Al-Ikhlas:
Amalkan Tiap Hari jika Ingin seperti Muawiyah bin Muawiyah al-Laytsi

Keistimewaan dzikir Surat Al-Ikhlas seperti yang disampaikan dalam keterangan di atas adalah berdasarkan kepercayaan dan pengalaman tertentu dalam tradisi keagamaan Islam. Dalam kisah tentang Muawiyah bin Muawiyah al-Laytsi, disebutkan bahwa dia sering membaca Surat Al-Ikhlas dan sebagai hasilnya ribuan malaikat turun untuk mendoakannya saat ajalnya tiba.

Surat Al-Ikhlas adalah surah ke-112 dalam Al-Qur'an yang menekankan konsep tauhid atau keesaan Allah. Kandungan surah ini menyampaikan sifat-sifat Allah yang Maha Esa, tidak beranak dan tidak diperanakkan, serta tidak ada yang setara dengan-Nya. Pemahaman dan pengamalan ayat-ayat tersebut diharapkan membawa keberkahan dan keistimewaan dalam kehidupan seseorang.

Penting untuk diingat bahwa keyakinan dan amalan seperti ini bersifat spiritual dan dapat bervariasi di antara individu dan kelompok. Beberapa orang mungkin merasakan manfaat spiritual dan keberkahan dalam melibatkan diri dalam dzikir dan bacaan Al-Qur'an, termasuk Surat Al-Ikhlas.

Namun, pemahaman dan praktik keagamaan dapat bervariasi, dan interpretasi mengenai keistimewaan atau keberkahan tertentu perlu dihormati sebagai bagian dari keberagaman dalam masyarakat Islam. Bagi sebagian orang, dzikir Surat Al-Ikhlas dapat menjadi amalan yang membawa ketenangan dan keberkahan dalam hidup sehari-hari.

Ini adalah keistimewaan dzikir Surat Al-Ikhlas. Jika setiap hari (siang dan malam) kalian amalkan, maka ribuan malaikat akan turun ke bumi, mendatangi rumahmu, dan mendoakanmu jika datang ajalmu kelak. Insya Allah sama dengan kisah Muawiyah bin Muawiyah al-Laytsi.

Ketika Muawiyah bin Muawiyah al-Laytsi meninggal, Rosulullah SAW kaget saat bertakziah ke rumahnya. Karena ribuan malaikat turun ke bumi hanya untuk mendoakan Muawiyah bin Muawiyah al-Laytsi.

Muawiyah bin Muawiyah al-Laytsi dikenal sahabat Rosul SAW yang setiap saat berdzikir Surat Al-Ikhlas. Saat duduk membaca Surat Al-Ikhlas, saat berdiri pun melakukan hal yang sama.

Surat Al-Ikhlas berisi tentang ketauhidan dengan menunjukkan sifat Allah Yang Maha Esa.

Surah Al-Ikhlas memang luar biasa.

Sementara berdasarkan kajian tasawuf, kandungan surah Al-Ikhlas berisi tentang peradaban dan bangunan kemanusiaan dengan banyak hal yang luar biasa.

Menurut KH Lukman Hakim dalam "Surat Al-Ikhlas Mengandung Rahasia Luar Biasa":

1. Ayat pertama yang berbunyi "qul huwallāhu aḥad" : "Dialah Allah, Yang Maha Esa".

Ini memiliki susunan kesusastraan yang sangat tinggi.

Di sini, manusia mulai dijelaskan mengenai tauhid.

Allah SWT adalah petunjuk tunggal yang berarti sendiri dalam segala hal.

Ayat ini sekaligus menegaskan bahwa Allah hanya satu. Allah hanya esa.

Hanya Allah yang patut disembah oleh manusia dan seluruh mahluk di alam semesta.

Dan Allah Maha Pencemburu jika diduakan oleh manusia dan seluruh mahluk ciptaanNya. ini terkait dengan ayat kedua.

2. Dalam ayat kedua, "Allāhuṣ-ṣamad", diterangkan bahwa Allah adalah tempat bergantung.

Kadangkala, manusia sering mengingkarinya dengan mencari tempat bergantung yang lain.
Dengan mencabangkan hati pada hal-hal fana. Padahal, Allah adalah satu-satunya.

Allah Maha Pencemburu jika diduakan oleh manusia dan seluruh mahluk ciptaanNya.

Allah SWT tak hanya cemburu bahkan marah jika mahluk ciptaannya meminta kepada sesama mahluk.

Sebab, Allah SWT tak mau diduakan oleh hambanya.

3. Pada ayat ketiga juga dijelaskan sifat Allah, "lam yalid wa lam yụlad.."
Yakni, Allah SWT tidak beranak dan diperanakkan.

Hal ini bermakna bahwa Allah tidak sama atau tidak setara dengan segala sesuatu yang diciptakannya.

4. Pada ayat keempat: "wa lam yakul lahụ kufuwan aḥad" "Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia"

Berikut Ini bacaan Surat Al-Ikhlas dalam tulisan bahasa Arab, latin, beserta terjemahannya.

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ
qul huwallāhu aḥad
Katakanlah (Muhammad): Dialah Allah Yang Maha Esa

اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ
allāhuṣ-ṣamad
Allah tempat meminta segala sesuatu

لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ
lam yalid wa lam yụlad
(Allah) tidak beranak dan tidak diperanakkan

وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ
wa lam yakul lahụ kufuwan aḥad
Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia

Terjemahan:
Katakanlah (Muhammad), "Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia."

Itulah info mengenai keistimewaan dzikir Surat Al-Ikhlas. Jika setiap hari (siang dan malam) kalian amalkan, maka ribuan malaikat akan turun ke bumi, mendatangi rumahmu, dan mendoakanmu jika datang ajalmu kelak. Insya Allah sama dengan kisah Muawiyah bin Muawiyah al-Laytsi.

Mengapa Muawiyah bin Muawiyah al-Laytsi demikian dihormati dan didoakan ribuan malaikat, ternyata semasa hidupnya sering berzikir dengan membaca Surat Al-Ikhlas.

"Saat sedang duduk, Muawiyah membaca Al-Ikhlas. Saat sedang berdiri, Muawiyah juga membaca Surat Al-Ikhlas."

Dalam situasi apa saja, sang sahabat ini juga selalu membaca Surat Al-Ikhlas sebagai rutinitas untuk berzikir.

Seperti surat-surat pendek dalam Juz 30 (Jus 'Amma), Surat Al-Ikhlas termasuk surat yang sering dilafalkan saat sholat-sholat, baik fardlu maupun sunah.

1 comment for "Keistimewaan Dzikir Surat Al-Ikhlas: Amalkan Tiap Hari jika Ingin seperti Muawiyah bin Muawiyah al-Laytsi"

  1. Keistimewaan Dzikir Surat Al-Ikhlas: Amalkan Tiap Hari jika Ingin seperti Muawiyah bin Muawiyah al-Laytsi

    ReplyDelete